Apa itu Cloud Storage?

Semakin lama semakin banyak data yang kita peroleh dan semakin banyak juga ruang penyimpanan yang kita butuhkan. Sebagian orang menyimpan data dengan menggunakan hard drives yang besar pada komputernya, sebagian lagi memilih untuk menyimpannya ke dalam CD atau flash disk, sebagian lagi malah memilih menghapus file-file yang lama agar dapat menyimpan file baru. Tapi, seiring dengan perkembangan teknologi, banyak orang beralih ke penyimpanan file masa kini, Cloud Storage.

Situasi lain, katakanlah Anda seorang eksekutif di sebuah perusahaan besar. Tanggung jawab Anda termasuk memastikan bahwa semua karyawan Anda memiliki perangkat keras dan perangkat lunak (software) yang tepat yang mereka butuhkan untuk melakukan pekerjaan mereka. Membeli komputer untuk setiap orang tidak cukup – Anda juga harus membeli perangkat lunak atau lisensi perangkat lunak untuk memberikan karyawan alat yang mereka butuhkan. Kapanpun Anda memiliki karyawan baru, Anda harus membeli lebih banyak perangkat lunak dan pastikan lisensi perangkat lunak Anda saat ini memungkinkan dipakai oleh pengguna lain.

Adakah alternatif bagi para eksekutif seperti Anda? Alih-alih menginstal paket perangkat lunak untuk setiap komputer, Anda hanya perlu memuat satu aplikasi. Aplikasi yang akan memungkinkan pekerja untuk login ke layanan berbasis Web yang meng-host semua program yang dibutuhkan pengguna untuk pekerjaannya. Mesin remote yang dimiliki oleh perusahaan lain akan menjalankan segala sesuatu mulai dari e-mail hingga pengolah kata bahkan program analisis data yang kompleks. Ini disebut komputasi awan.

Jadi, apa itu Cloud Storage? Pertama kali mendengar kata Cloud Storage saya berpikir bahwa Cloud Storage berhubungan dengan cuaca. Tapi sebenarnya, Cloud Storage adalah media penyimpanan online, di mana Anda dapat menyimpan data pada server virtual yang tersedia. Dengan adanya Cloud Storage, Anda tidak perlu lagi menyimpan data Anda pada hard drive, CD, ataupun hardware lainnya. Anda tinggal menyimpan data Anda pada remote database yang disediakan oleh pihak ketiga, untuk mengaksesnya Anda hanya memerlukan koneksi internet.

BACA JUGA:  HoloLens, Kacamata 3D Super Canggih Microsoft

Cloud storage dalam bahasa Indonesia berarti penyimpanan awan atau ada juga yang menyebutnya komputasi awan. Cloud storage merupakan media penyimpanan yang dalam pengaksesannya memerlukan jaringan internet dan dapat di akses melalui berbagai platform (OSX, iOS, Windows, WindowsMobile, Android, Linux, Blackberry, Symbian dan lain-lain. Teknik baru penyimpanan ini sudah hadir sejak tahun 2011.

Bagaimana Cara Kerja Cloud Storage?

Ketika berbicara tentang sistem komputasi awan, lebih mudah dipahami dengan membaginya menjadi dua bagian: front end dan back-end. Mereka terhubung satu sama lain melalui jaringan, biasanya Internet. Front end adalah sisi pengguna komputer, atau klien, yang melihat. Back-end adalah “awan” bagian dari sistem. Ujung depan termasuk klien komputer (atau komputer jaringan) dan aplikasi yang diperlukan untuk mengakses cloud computing sistem. Tidak semua sistem komputasi awan memiliki antarmuka pengguna yang sama. Layanan seperti program e-mail berbasis Web yang ada di Web browser seperti Internet Explorer atau Firefox. Sistem lain memiliki aplikasi yang unik, yang menyediakan jaringan akses kepada klien.

Di ujung belakang (back end) sistem adalah berbagai komputer, server dan sistem penyimpanan data yang menciptakan “awan” dari layanan komputasi. Secara teori, sistem komputasi awan dapat mencakup hampir semua program komputer yang dapat Anda bayangkan, misalnya pengolahan data untuk bermain video game. Biasanya, setiap aplikasi akan memiliki dedicated server sendiri. Sebuah server pusat mengelola sistem, pemantauan lalu lintas dan permintaan klien untuk memastikan semuanya berjalan lancar. Ini mengikuti seperangkat aturan yang disebut protokol dan menggunakan jenis khusus dari perangkat lunak yang disebut middleware. Middleware memungkinkan jaringan komputer untuk berkomunikasi satu sama lain.

BACA JUGA:  Perangkat Mobile Pertama dengan LP-DDR4 Hadir Tahun Depan

Yang paling ditekankan dari keuntungan teknologi ini adalah kemudahan mengakses data-data kita di mana saja dan kapan saja.
Menggunakan Cloud Storage sebagai media penyimpanan data akan memberikan Anda beberapa keuntungan, di antaranya :

  1. Anda dapat mengakses data Anda yang tersimpan pada Cloud Storage dari manapun dan kapanpun, selama ada koneksi internet.
  2. Anda tidak perlu repot-repot membawa banyak CD atau membawa hard disk eksternal, karena data Anda tersimpan pada database virtual.
  3. Satu file untuk semua. Jika diperlukan, Anda dapat berbagi data Anda yang tersimpan di Cloud Storage dengan mudah kepada siapa saja yang Anda beri akses.

Namun, disamping keuntungan yang bisa didapatkan, Cloud Storage juga memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan yang paling utama terletak pada hal keamanan. Untuk menyimpan data Anda pada Cloud Storage ini tentunya Anda diharuskan membuat sebuah akun. Setiap akun dilindungi oleh password yang bisa saja diketahui orang lain jika Anda tidak berhati-hati, sehingga besar kemungkinan akun Anda dapat dibuka oleh orang lain.

Kelemahan lain adalah gangguan yang terjadi pada saat mengakses data Anda pada Cloud Storage, hal ini dapat disebabkan oleh koneksi internet yang bermasalah atau server yang sedang down.
Untuk mengakses data Anda pada Cloud Storage diperlukan koneksi internet, sehingga tanpa koneksi internet Anda tidak dapat mengakses data Anda.

close