Mantan CEO Opera, Jón S. von Tetzchner, merasa browser yang pernah ia cintai (Opera Browser) telah berubah arah. Oleh karena itu ia membuat browser baru yang diberinama Vivaldi, browser berbasis Chromium untuk Windows, Mac, dan Linux. Ia tidak sendiri, dibantu oleh rekan-rekannya yang bergairah di berbagai lokasi seperti di AS, Islandia, Norwegia, Finlandia dan Republik Ceko, yang bekerja sama untuk memberikan sesuatu yang besar. Kata mereka, dalam website resminya – https://www.vivaldi.com, “Sebuah browser untuk diri kita sendiri dan browser untuk teman-teman kita. Sebuah browser yang cepat, tetapi juga browser yang kaya akan fungsi, sangat fleksibel dan menempatkan pengguna pada urutan pertama. Sebuah browser yang dibuat untuk Anda.”
Belum lama ini mereka meluncurkan Technical preview pertama Vivaldi. Build ini dimaksudkan untuk menunjukkan arah produk mereka. Tentu ini belum sempurna, jauh dari itu. Beberapa fitur kunci yang mereka integrasikan masih harus dilaksanakan, optimasi juga perlu dilakukan.
Pertanyaannya apakah kita masih membutuhkan browser lain ketika browser paling terkenal Firefox dan Chrome masih terus tumbuh? Tapi Jon S. von Tetzchner, kini menjadi CEO Vivaldi, percaya bahwa masih ada ruang di bisnis ini. Ini seperti mengulang cerita pada tahun 1996 saat ia membuat bisnis itu, meskipun pasar browser Web pada waktu itu didominasi oleh Microsoft Internet Explorer dan Netscape Navigator.
Apapun itu, satu yang pasti bahwa semakin banyak pilihan bagi pengguna. Kita lihat saja nanti bagaimana perkembangannya. Toh pada akhirnya kita akan memilih browser mana yang paling sesuai dengan kebutuhan kita dan paling pas dengan perangkat yang kita gunakan.
Saya sudah mencoba browser Vivaldi ini. Paling pertama yang ingin saya ketahui adalah penggunaan memori. Saya bandingkan dengan Firefox, dengan jumlah tab terbuka (2 tab) dan url yang terbuka sama. Penggunaan CPU dan Memory Vivaldi terihat dalam screenshot berikut.
Dari screenshot di atas dapat kita amati dengan mudah penggunaan memori Vivaldi jauh lebih sedikit dibandingkan dengan Firefox, hanya seperlimanya. Jadi, untuk sementara kita bisa simpulkan Vivaldi lebih ringan dibandingkan Firefox.
Dari sisi tampilan browser ini menggunakan konsep flat seperti tampilan ponsel dan tablet modern. Ciri-ciri browser Opera yang masih terlihat adalah tab Speed dial. Ada yang cukup menarik bagi saya adalah ditambahkannya tombol Hide images di sudut bawah browser. Sebuah tombol cepat untuk menyembunyikan gambar saat Anda membuka sebuah situs dan akan mempercepat loading.
Anda tertarik mencoba Vivaldi? Silahkan download Vivaldi Technical Previe 1.0.83.38 melalui link berikut:
Windows | Mac OS X | Linux Deb | Linux Rpm
Selamat mencoba 🙂