Salah satu perubahan yang Microsoft saat ini kerjakan di Windows 10 adalah penghapusan Control Panel, Microsoft ingin mentransfer semua opsi konfigurasi ke halaman “Settings” yang baru, yang tidak hanya terlihat dan terasa lebih modern dan segar tapi juga dioptimalkan untuk sentuhan (perangkat sentuh).
Orang bertanya-tanya mengapa ada dua manajemen PC di Windows 10, yaitu Control Panel dan aplikasi Settings baru. Pertanyaan tersebut akhirnya terjawab. Microsoft (melalui Gabriel Aul) akan benar-benar membunuh Control Panel sepenuhnya pada pembaruan Windows nanti. Microsoft ingin Anda belajar aplikasi Settings yang baru dan melupakan alat manajemen PC klasik lainnya.
Gabriel Aul, Wakil Presiden WDG Engineering Systems di Microsoft dan juru bicara untuk program Windows Insiders, menegaskan kemarin bahwa Control Panel klasik akan mati di masa depan.
Walaupun Gabriel tidak menyatakan dengan terang bahwa Control Panel akan dibunuh/dihilangkan tetapi pernyataan tersebut bermakna menggunakan satu manajemen PC lebih baik.
Ini berita menyedihkan bagi semua pengguna yang lebih memilih untuk menggunakan Control Panel klasik dan tidak ingin menggunakan aplikasi Settings. Banyak orang menganggap bahwa aplikasi Control Panel klasik lebih cepat, lebih maju, lebih cocok pada penggunaan mouse dan keyboard, dan lebih terorganisir daripada aplikasi Settings. Aplikasi Settings lebih lambat dan membutuhkan lebih banyak klik atau penekanan tombol untuk mengubah apa pun karena disusun dalam kategori dan halaman. Ini juga membutuhkan gulir (scrolling) lebih karena desain yang ramah sentuhan dan banyak pengaturan yang disederhanakan, sehingga beberapa pengaturan lanjutan dieliminasi.
Kontrol Metro yang digunakan dalam aplikasi Settings sama sekali tidak ramah untuk mouse atau penggunaan keyboard. Aplikasi Settings cocok untuk perangkat sentuh, tapi untuk pengguna keyboard + mouse klasik itu adalah bencana. Benar yang dikatan oleh Robert, mengapa tidak mengatur Settings sebagai default saat menggunakan modus tablet dan Control Panel saat tidak. Jawaban Gabriel Aul: mengimplementasikan keduanya secra terpisah berarti kode yang lebih kompleks dan tambahan penggunaan disk/memori. Menerapkan satu akan lebih ramping.
Namun itu adalah pernyataan yang sangat meragukan bahwa memiliki Control Panel klasik akan menyebabkan disk tambahan atau penggunaan memori. Antarmuka pengguna tidak menempati ruang disk atau resources (sumber daya) tambahan, kode yang mendasari dan komponen yang menentukan penggunaan resource. Hal ini tidak jelas bagaimana/mengapa pernyataan kontroversial ini dibuat. Control Panel klasik sebagian besar membutuhkan sejumlah komponen ActiveX (dan ID Class nya) untuk didaftarkan dalam Registry, tetapi komponen-komponen yang tidak berjalan sampai Anda membuka sesuai applet Control Panel. Jadi tidak terkait dengan penggunaan sumber daya sistem.
Update utama berikutnya untuk Windows 10, Threshold 2, diharapkan pada bulan November 2015. Build berikutnya untuk Windows Insiders mungkin build 10559. Tidak jelas kapan tepatnya Control Panel akan dihapus dari Windows 10 tetapi kita tahu bahwa Start Menu baru sudah tidak memiliki link untuk membuka Control Panel.
Banyak fitur yang sebelumnya tersedia di Control Panel klasik telah pindah ke Settings, sehingga Anda tidak akan menemukan pilihan personalisasi, misalnya. Sebaliknya, Settings menjadi salah satu tujuan bagi pengaturan apapun pada PC dan tablet, dan segera semua isi Control Panel benar-benar harus pindah ke sini juga.